Minggu, 12 Maret 2017

Bimbingan dan Konseling Pada Remaja Islami

Bimbingan dan Konseling Pada Remaja  Islami  


bimbingan dan konseling kelompok

Diskripsi Pertumbuhan serta psikologi Remaja




Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa, pada masa ini seorang anak akan menjadi sangat labil, mereka akan mencoba hal-hal baru, yang ada disekitar mereka, pada masa ini anak belum bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk, mereka cenderung mulai hidup berkelempok, tidak heran bahwa banyak remaja lebih suka berkumpul dengan teman-temannya dan membentuk kelompok-kelompok kecil atau biasa mereka sebut geng... Pada masa remaja inilah anak membutuhkan bimbingan dan perhatian ekstra dari orang tua dan guru mereka, karena pada masa remaja inilah tingkat perkembangan hidup kejiwaan mereka terutama pada masa periode pubertas, remaja sering dilanda keguncangan-keguncangan yang tidak jarang akan di keluarkan mereka dalam bentuk kenakalan remaja. Permasalahan yang timbul dikalangan remaja bisa dikategorikan sebagai permasalahan serius, kenakalan remaja yang serimg kita dengar antara lain tawuran antar pelajar, narkoba, seks bebas dan masih banyak lagi Problem yang muncul pada kalangan remaja, tidak serta merta datang dari satu faktor saja yaitu remaja, melainkan orang-orang yang ada di sekitar remaja seperti orang tua, keluarga, guru dan masyarakat juga ikut andil dalam masalah ini. Dalam mengatasi masalah kenakalan remaja ini, mengkaitkan dengan unsur-unsur agama adalah salah satu solusi mencegah dan menanggani kenakalan remaja, antara lain dapat dilakukan dengan cara: 1.         Di lingkungan sekolah hendaknya selalu bekerjasama dengan guru atau konselor dibidang lain, serta mengadakan diskusi tentang problem-problem remaja, dalam rangka pencegahan di lingkungan sekolah dan masyarakat 2.         Berusaha membina kerjasama dengan biro konsultasi remaja yang ada dan pejabat-pejabat peradilan anak-anak atau kepolisian. 3.         Melakukan pendekatan terhadap remaja yang melakukan kenakalan remaja yang selanjutnya melakukan dialog dan wawancara secara psikologis. 4.         Mengadakan kegiatan-kegiatan di sekolah yang bisa digunakan sebagai media penyaluran emosi remaja seperti seni, olahraga, qiro’ah, siraman rohani dan lain sebagainya. 5.         Guru embina kerjasama dan hubungan yang baik dengan orang tua. 6.         Konselor agama hendaknya mengisi konseling di sekolah-sekolah dan di pusat-pusat kegiatan remaja 7.         Menghindarkan remaja dari media massa yang bersifat merusak moral seperti pornografi, film porno dan perkelahian, serta mengawasi kemungkinan penggunaan obat-obatan terlarang. Sebenarnya masih banyak lagi usaha-usaha pencegahan. Akan tetapi, yang perlu diingat dalam tugas konselor agama adalah senantiasa menanamkan nilai agama kaepada remaja serta menanamkan pengertian kepada remaja bahwa kaum remaja pun dapat beriman denga teguh dan beragama dengan taat, sebagaiman firman Allah : اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَهُمْ هُدًا Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk (QS. Al-Kahfi : 13) Nilai-nilai religius menjadi faktor yang dominan dalam upaya pencegahan terjadinya kenakalan remaja dalam suatu lingkungan masyarakat. Berikut ini pendapat para ahli tentang pengaruh agama terhadap kesehatan mental antara kita dengan Tuhan terdapat suatu ikatan yang tidak terputus apabila kita menundukkan diri di bawah pengaruh-Nya, maka semua cita-cita dan harapan akan tercapai. (seorang filosuf dan ahli psikologi Amarika) apabila manusia ingin terhindar dari kegelisahan, kecemasan dan ketegangan jiwa serta ingin hidup tenang, tentram dan bahagia dan dapat membahagiakan orang lain maka hendaklah manusia percaya kepada Tuhan dan hidup mengamalkan ajaran agama. Agama bukanlah dogma, tetapi agama adalah kaebutuhan jiwa yang perlu dipenuhi. (Zakiyah Daradjat seorang psikolog muslimah Indonesia) untuk mengemudikan atau mengendalikan kompleksitas hubungan dan kesehatan manusia, maka komitmen terhadap agama merupakan suatu kekuatan yang perlu diperhatikan (Larson) berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa agama mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan mental individu.dengan demikian dapat dikatakan individu tidak akan memiliki mental yang sehat tanpa agama. Dengan demikiam secara otomatis dapat dikatakan bahwa agama adalah solusi yang tepat bagi kenakalan remaja.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/melinanur/bimbingan-dan-konseling-pada-remaja-a-la-islami_56c92abbc1afbdfb0e9e88ff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar