Selasa, 07 Maret 2017

BAB 2 Makalah Bimbingan Konseling Remaja

BAB  2  Makalah Bimbingan Konseling Remaja

Diskripsi Pertumbuhan serta psikologi Remaja






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Tinjauan Pustaka
1.    Definisi Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting, dari pengertian ini banyak dari para ahli berpendapat dan mengemukakan pemikirannya terhadap remaja. Menurut Harold Alberty (1957) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan yang dijalani seseorang yang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa.
Sedangkan menurut Stanley Hall (Hurlock, 1973; 113) menyatakan bahwa masa remaja adalalah masa new birth, strom and dress. Menurutnya pada masa remaja inilah pekembangan tubuh remaja akan terlihat berbeda, jauh dari perkembangan sebelumnya. Remaja ini juga akan dihadapakan pada tantangan-tantangan, kekangan-kekangan yang dapat membuat remaja merasa bingung.
Pendapat lain yang sejalan adalah Hurlock (1999: 206) yang menyatakan bahwa “Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.” Remaja ini merupakan peralihan dari masa kehidupan anak ke masa kehidupan orang dewasa. Bila ditinjau dari segi tubuhnya, mereka terlihat sudah dewasa tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata mereka belum dapat menunjukkan sikap dewasa.
5
Di pihak lain yang pendapatnya hampir serupa yaitu Sugeng (1995: 11-12) mengatakan bahwa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak dan masa kehidupan dewasa, remaja sering menunjukkan kegelisahan, pertentangan, dan keinginan mencoba segala sesuatu.
Berdasarkan pemaparan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa transisi inilah remaja cenderung untuk ingin disebut sebagai orang yang sudah dewasa dan agar terkesan sebagai orang yang sudah dewasa, Masa remaja ini ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. apabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal, salah satu contohnya adalah bagi remaja laki-laki dengan merokok.
2.    Ciri-Ciri  Masa Remaja
a.    Masa Remaja Sebagai Periode Yang Paling Penting;
b.    Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan;
c.    Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan;
d.   Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah;
e.    Masa Remaja Sebagai Usia Mencari Identitas;
f.     Masa Remaja Sebagai Usia Yang Menimbulkan Ketakutan;
g.    Masa Remaja Sebagai Amabang Masa Dewasa.
3.    Ragam Permasalahan Remaja
Pada masa remaja ini akan terjadi banyak perubahan yang sangat berarti baik dari segi fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Beberapa ahli juga mengungkapakan hal yang serupa, bahwa masa remaja adalah masa tersulit dan masa penuh tantangan.
Selain dihadapkan pada tantangan-tantangan yang sulit, perubahan fisik pun terjadi terutama organ-organ seksual yang akan mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan yang baru dimana sebelumnya ia belum pernah mengalami, seperti rasa rindu, cinta, dan keinginan untuk mengembangkan rasa yang dimiliki remaja tersebut. Perasaan inilah yang kemudian mendorong remaja tersebut untuk melakukannya, dan perasaan inilah yang kemudian biasanya akan menjadi masalah bagi perkembangan remaja selanjutnya.
Banyak hal mengenai laporan permasalahan tentang perkembangan remaja yang menjadi topik permasalahan masa kini, berdasarkan hasil penelitian dari browsing oleh Clara Istiwadrum Kriswanto, psiklog dari Jadnita Consulting,menyebutkan beberapa survei yang bisa membuat banyak orang tercengang terutama orang tua. Dari survei yang dilakukan memperoleh hasil, bahwa  sekitar 6 sampai 20% anak SMA dan Mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks pranikah.
Sependapat dengan penilitian tersebut Anita E. Woolfolk (1995) menngemukakan bebarapa hasil penelitiannya di Amerika Serikat sebgai berikut.
·      Newsweek (1991) melaporkan bahwa 50% remaja usia 15 tahun baik pria maupun wanita telah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Akibat dari prilaku ini setiap tahunnya jumlah lebih dari satu juta remaja putri hamil yang usianya di bawah usi 15 tahun.
·      Hasil dari Estimasi dan National center for education statisticmenunjukan hasil bahwa 92% para siswa SLTA telah kecanduan alkohol. Hal ini tentunya sangat berdampak negatif terhadap perkembangan dan aktivitas remaja.
Terkait dengan ragam masalah yang dialami para remaja Dr. H. Syamsu Yusuf L.N. M.Pd melakukan penelitian terhadap para siswa SMK di Jawa Barat dan menemukan beberapa ragam masalah yang terjadi di kalangan remaja, diantaranya ada masalah pribadi, masalah sosial, masalah belajar, masalah karir, dan diantara masalah tersebut masalah yang paling menonjol adalah masalah pribadi, masalah ini banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan perkembangan remaja itu sendiri.
Dari berbagai penelitian dan beberapa pengelompokan masalah  dapat disimpulkan ragam permasalahan pada remaja yang diantaranya adalah.
1.    Masalah yang menyangkut jasmani;
2.    Masalah hubungan dengan orang tua;
3.    Masalah agama;
4.    Masalah hari depan;
5.    Masalah sosial;
6.    Masalah akhlak.
Melihat dari berbagai permasalahan yang terjadi pada remaja diatas dapat disimpulkan bahwa sedikit tidaknya masalah-masalah yang ada dalam diri remaja tersebut membawa dampak terhadap perkembangannya, teutama kepada prilaku dan sikap remaja tersebut.
4.    Strategi Bimbingan Remaja
Untuk mengatasi permasalah remaja strategi bimbingan sangatlah diperlukan dalam membantu dan mengembangkan potensi minat dan bakatnya. Oleh arena itu cara ini dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan diantaranya sebagai berikut.
a.    Bimbingan Akedemik
Bimbingan ini diarahkan untuk membantu para remaja dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang ia miliki, tujuannya agar para remaja dapat menentukan pemilihan jurusan atau keinginan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, bimbingan yang dilakukan ini juga harus mengembangkan cara belajar yang kondusif agar siswa sukses dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan yang akan remaja tempuh.
b.    Bimbingan sosial pribadi
Bimbingan ini merupakan bimbingan untuk membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan potensi yang ia miliki serta dapat memecahkan masalah-masalah yang ia miliki dan mengarahkan remaja untuk memantapkkan kepribadiannya serta dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, akrab, dan dalam mempunyai sikap positif.
c.    Bimbingan karir
Bimbingan ini membantu dalam perencanaan dan pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir, seperti pemecahan kondisi lingkungan, perencanaan kerjaan, perencanaan jurusan, dan penyesuaiannya. Dalam hal ini remaja dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan apa yang dipilihnya agar tidak salah langkah dalam mencapai tujuan dan dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendirinya.
d.   Bimbingan keluarga
Bimbingan ini merupakan bimbingan utama, karena ia merupakan anggota keluarga yang mutlak adanya untuk memberikan upaya pemberian bantuan kepada individu sebagai pimpinan/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis.
5.    Metode Bimbingan Remaja
Dalam menerapkan bimbingan untuk remaja perlu adanya metode yang digunakan agar remaja tidak salah langkah dan mengetahui dirinya sendiri. Berikut beberapa metode tersebut.
1.    Metode keteladanan
Metode ini merupakan salah satu metode yang dianggap paling tepat diterapkan dalam mendidik remaja, karena metode ini remaja akan secara langsung melihat penampilan yang ditunjukan oleh pendidiknya. Payitno (2004: 412) menyampaikan beberapa acuan kepada pendidik agar dijadikan pedoman oleh mereka dalam memberikan arahan kepada remaja, diantaranya yaitu;
a.    Pengaruh yang besar terhadap remaja adalah ia melihat contoh yang ditunjukkan oleh orang tua dan orang-orang yang ada dalam lingkungan dirinya;
b.    Sebaiknya para pendidik harus menunjukan sikap yang baik;
c.    Mengurangi sikap yang kurang baik, seperti pemarah atu penakut;
d.   Kebiasaan anak dan remaja adalah memngikukti tingkah dan prilaku orang yang disayanginya atau orang-orang yang berada disekitarnya.
2.    Metode nasihat
Metode ini merupakan salah satu metode yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan remaja, biasanya metode ini sangat disenangi oleh para remaja sehingga bahasa yang dipakai pun harus lah ringan dan dapat membuat remaja tersebut melaksanakan apa yang telah diperintahkan. Dan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam memberikan nasihat kepada remaja, diantaranya:
a.    Nasihat yang diberikan mengarahkan remaja untuk bersikap agar perasaannya lebih baik, contohnya, kamu akan sembuh jika istarahat;
b.    Sebaiknya dalam memberikan nasihat hindari kata tidak atau jangan, karena kata-kata tersebut mengandung kata-kata keras, dan hindari kata-kata yang kasar, contohnya kamu pasti akan lari dari kenyataan;
c.    Nasihat diberikan dalam bentuk tak langsung.
3.    Metode pengamatan dan pengawasan
Dalam metode ini hendaknya pendidik mampu memberikan pengawasan dan mengamati prilaku remaja, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar ia berada. Jika ia kurang peduli terhadap perkembangan remaja maka remaja tersebut akan terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak dikendakai oleh orang tuanya. Sebaiknya para remaja harus terbiasa dengan aturan-aturan yang diberikan agar dapat berlangsung dengan baik dan teratur. Dalam memberikan aturan ada beberapa cara efektif yang harus diperhatikan sebagai berikut.
a.    Sebaiknya aturan yang diberikan secara bertahap;
b.    Peraturan yang telah diberikan harus jelas adanya;
c.    Peraturan ini masih dalam batasan remaja;
d.   Peraturan yang diberikan harus dapat dilaksanakan secara langsung;
e.    Perintah tersebut harus mengan hal-hal yang bersifat positif;
f.     Jadikan hubungan dua arah yang baik;
g.    Bersifat ringan;
h.    Memberikan kesempatan remaja berbicara apabila ia memang tidak sanggup dalam aturan-aturan yang harus dijalankannya;
i.      Melihat dan mengevaluasi bagaimana aturan yang telah dijalankan oleh remaja tersebut.
B.  Pembahasan
Pada bagian pembahasan ini penulis akan mengaplikasikan berbagai konsep eksposisi yaitu dengan cara menjelaskan berbagai pendapat yang ada dalam tinjauan teoritis.
Hurlock mengungkakan bahwa Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa yang merupakan peralihan dari masa kehidupan anak ke masa kehidupan orang dewasa. Bila ditinjau dari segi tubuhnya, mereka terlihat sudah dewasa tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata mereka belum dapat menunjukkan sikap dewasa  karena mereka merupakan peralihan dari masa kehidupan anak ke masa kehidupan orang dewasa.
Melihat dari segi fisiknya remaja terlihat sudah dewasa namun  ia masih dalam tahap proses, dimana proses itu sangat terlihat dari segi fisik, seperti bertumbuhnya otot-otot di bagian tertentu untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan yaitu mulainya terjadi menstruasi, diantara masa-masa yang lainnya baik masa anak-anak apalagi masa dewasa dan masa dimana ia sudah mempunyai keluarga masing-masing, pertumbuhan ini lah yang akan membawa perbedaan di mulai dari masa anak-anak, masa remaja dan masa dewasa.
Pendapat yang telah dikemukakan oleh Hurlock juga hampir sama dengan apa yang dikemukakan oleh Sugeng yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak dan masa kehidupan dewasa dan remaja sering menunjukan kegelisahan, pertentangan, dan keinginan mencoba segala sesuatu. Dalam hal ini remaja dikatakan sebagai individu yang masih belum jelas identitas dirinya atau juga disebut dengan individu yang masih mencari jati dirinya. Contohnya remaja mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, sebab jarang sekali diantara remaja yang memegang prisip atas dirinya. Dapat dikatakan juga remaja tidak mempunyai tempat yang jelas kerena tidak masuk kedalam golongan anak-anak, tetapi tidak juga termasuk golongan yang sudah dewasa, jadi remaja berada di antara masa kanak-kanak dan dewasa.
Lalu bagaimana dengan ciri-ciri pada masa remaja tersebut, berikut akan lebih jelasnya dengan cirri-ciri yang telah dikemukakan pada kajian teoritis.
1.    Masa Remaja Sebagai Periode Yang Paling Penting.
Ukuran kepentingan dari masa ke masa tentulah berbeda, karena ada beberapa periode yang dianggap paling penting yang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan fisik dan psiokologisnya. Perlunya penyesuain terhadap perkembangan mental, sikap, minat, dan nilai-nilai yang remaja dapatkan.
2.    Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan.
Apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalakan bekas pada keadaan si remaja ini, begitu juga dengan periode peraihan ini yang menuju ke masa dewasa yang akan mempengaruhi perkembangannya sebagai periode perubahan, individu ini akan mengalami keraguan akan status yang ada pada dirinya.
3.    Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan.
Tingkat perubahan pada masa remaja ini mempengaruhi sikap dan prilaku selama masa remaja  sejajar dengan perubahan fisik.
4.    Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah.
Setiap periode pasti mempunyai masalahnya masing-masing namun pada masa ini masalah yang dihadapi sullit untuk diatasi, karena beradnya mereka dalam ketidak pastian akan dirinya.
5.    Masa Remaja Sebagai Usia Mencari Identitas.
Penyesuaian diri terhadap lingkungan itu perlu dilakukan agar dapat mengakrabkan diri dengan teman sebaya dan juga lingkungannya dengan ditunjukannya dalam hal menyesuaikan pakaian, berbicara, dan prilaku yang ingin dianggap dewasa oleh teman sebayanya tersebut.
6.    Masa Remaja Sebagai Usia Yang Menimbulkan Ketakutan.
Ketakutan yang dialami masa ini bukanlah karena ketakutan akan hal biasa, ketakutan ini disebabkan karena ketakutan apabila ia tidak bisa menyesuaikan terhadap teman-temannnya.
7.    Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa.
Dengan berbagai hal yang telah dialami pada mas remaja, tentulah sedikit tidaknya banyak memberikan pelajaran akan bagaimana kehidupan yang ia jalani seblumnya. Di masa ini ia dapat berpikir bagaimana dan apa yang ia inginkan dimasa yang akan datang.
Terhadap ciri-ciri masa remaja di perhatikan apa saja ragam permasalahan yang terdapat masa remaja yang diantaranya telah di bahas pada kajian teoritis akan diperjelas di bagian ini yaitu diantaranya.
1.    Masalah yang menyangkut jasmani.
Pada permulaan remaja, terjadi pertumbuhan jasmani yang cepat, seperti perkembangan kelenjar atau hormonnya dan organ seks yang begitu juga cepat, begitu juga suaranya akan berubah lebih keras. Perubahan badannya juga luar dan dalam yang terjadi dengan cepat itu bila tidak dipahami oleh remaja, maka akan menimbulkan keresahan dan ketakutan pada dirinya. Ia akan berprasangka jangan-jangan ia akan tumbuh menjadi tidak tampan atau tidak cantik dan berkelainan. Hal ini akan menimbulkan kecemasan yang akan menggoncangkan jiwa remaja tersebut.
2.    Masalah hubungan dengan orang tua.
Masalah ini yang sering menimbulkan kekecewaan remaja terhadap orang tuanya, dikarenakan kurangnya pengertian orang tua terhadap perubahan yang sedang dilaluinya sebab orang tua yang masih memperlakukannya sama ketika ia masih anak-anak.
3.    Masalah agama.
Perasaan yang bermacam-macam yang berkecamuk dalam diri remaja menyebabkan semakin tidak tenang, gelisah, cemas, marah, kepercayaan kepada Tuhan kadang-kadang terganggu, sifat-sifat Tuhan diragukannya tetapi ia memerlukan-Nya menyebabkan kadang ia sangat rajin beribadah, kadang mogok dan lalai.
4.    Masalah hari depan.
Remaja sering mengeluh tentang masa depannya mengenai bekerja dimana dan profesi apa yang cocok untuknya dikemudian hari, Semua itu terasa suram. Seringnya berkhayal tentang masa depan yang gemilang, hidup enak, bahagia. Tetapi di lain pihak ia tidak melihat jalan untuk menuju kepada arah itu, karena lingkungan masyarakat yang tidak memberikan kepastian kepadanya (termasuk sekolahnya).
5.    Masalah sosial
Remaja ingin diterima oleh kawan-kawannya dan merasa sedih bila dikucilkan. Karena itu ia meniru tingkah laku, pakaian, sikap dan tindakan temannya. Dia dihadapkan pada pilihan mematuhi orang tuanya atau hanyut dalam pergaulan yang menyenangkan. Masalah ini merupakan masalah yang terjadi kebanyakan masa kini, akibat dari pergaulan yang salah.
6.    Masalah akhlak
Ketidak puasan terhadap kehidupan yang dilalui menyebabkan kenakalan remaja, perkelahian, penyalahgunaan narkotika, tidak semangat belajar dan melanggar aturan orang tua.
Dengan berbagai permasalahn diatas berikut penerapan strategi bimbingan yang akan dibahas dalam bentuk penerapan contoh.
1.    Bimbingan Akedemik
Si remaja bingung dalam menentukan pimilihan jurusan yang akan ia tempuh kita dapat menerapkan strategi bimbingan akademik, dengan cara menanyakan kepada remaja tersebut lalu mengadakan uji coba terhadap remaja tersebut agar mengetahui apa bakat dan minat yang ia miliki. Kemudian remaja tersebut akan diarahkan oleh pihak yang akan bertanggung jawab.
2.    Bimbingan Sosial Pribadi
Remaja mempunyai masalah dengan pribadi dan teman sebayanya, agar kita dapat mngetahui dan mengarahkannya, kita tanya terlebih daulu apa permasalahan yang ia hadapi kemudian beri solusi agar masalah yang ia hadapi tidak berkepanjangan.
3.    Bimbingan Karier
Remaja ini bingung akan bagaimana kehidupan ia dimasa depan nanti karena tidak adanya bimbingan khusus mnegenai pekerjaan yang ia hadapi, cara menanganinya yaitu dengan mengarahkan apa dan bagaimana pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya kemudian menyediakan sebuah soal tentang bimbingan karier yang akan dia tempuh.
4.      Bimbingan keluarga
Remaja mempunyai masalah keluarga, dimana keluarganya sudah terpecah belah akibat perceraian, biasanya remaja ini lari nya kepada kenakalan remaja yang ingin mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, hal yang harus dilakukan adalah dengan membimbingnya dan mengajaknya kepada hal yang positif disertai tindakan yang tidak menyinggung perasaannya.
Setelah dengan upaya pemberian bimbingan beberapa ini juga perlu diterapakan dalam pemberian metode kepada remaja agar menjadi benar-benar terarah.
1.    Metode Keteladanan
Cara menerapkan metode ini cukuplah gampang-gampang sulit, karena metode ini menyangkut juga dengan kepribadian orang yang lebig dewasa darinya dalam memberikan contoh yang baik, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya.
2.    Metode Nasihat
Dalam metode ini cukuplah mudah namun kembali lagi pada bagimana cara menyampaikan nasihat tersebut, dengan contoh, tidak baik untuk anak perempuan malam hari masih ada di luar rumah, sebaiknya sudah ada  di rumah, karena kodratlaki-laki dan perempuan itu berbeda.
3.    Metode pengamatan dan pengawasan
Dalam metode ini orang yang lebih dewasa melakukan beberapa hal untuk remaja yaitu dengan cara memngawasi dan mengamati bagaimana sikap dan prilaku remaja yang telah dilakukan, kemudian perbaiki hal tersebut dengan memberitahukannya bahwa mana yang baik dan benar, dan dalam memberikan aturan hendaknya juga memperhatikan keinginan dan kebaikan untuk remaja tersebut.
Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan pada pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa yang dimana semua orang pasti akan mengalami hal ini, beberapa strategi dan metode perlu lah sekiranya untuk diterapkan agar remaja dapat terarah dengan baik dan dapat membangun bangsa agar lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar